Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Wakil Perdana Menteri China Liu He berjanji untuk menjaga jalur komunikasi tetap terbuka antara dua negara adikuasa ekonomi itu pada hari Rabu (18/1) di Zurich, Swiss.
Berbicara kepada wartawan pada awal pertemuan, Yellen mengatakan walaupun “ada ketidaksepakatan dalam berbagai bidang” antara Washington dan Beijing, kedua negara “memiliki tanggung jawab untuk mengelola perbedaan dan mencegah persaingan menjadi sesuatu yang mendekati konflik.”
Liu mengatakan China siap untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat “untuk menjaga dialog” dan mencari titik temu.
Pertemuan di pusat keuangan global tersebut diperkirakan akan berfokus pada risiko resesi ekonomi global tahun ini dan utang negara, terutama kepemilikan China atas utang besar-besaran di beberapa negara berpenghasilan rendah yang menghadapi potensi gagal bayar di tengah kenaikan suku bunga. Yellen diperkirakan akan mendesak Beijing untuk memberikan keringanan utang ke negara-negara tersebut dalam pertemuannya dengan Liu.
Pertemuan tingkat tinggi hari Rabu di Zurich ini adalah hasil dari kesepakatan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping yang dicapai pada KTT G-20 November lalu untuk meningkatkan hubungan antara dua ekonomi teratas di dunia itu.
Hubungan antara Washington dan Beijing semakin tegang dalam beberapa tahun terakhir karena beberapa masalah, termasuk perdagangan, hak asasi manusia, dan meningkatnya tekanan China terhadap pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, yang oleh Beijing dianggap sebagai bagian dari wilayahnya. [lt/ab]
Sumber: www.voaindonesia.com
