News  

Australia Menangguk Cuan dari Ekspor Telur Landak Laut

Tahun lalu, dua pabrik di New South Wales yang terletak di pantai selatan negara bagian Australia, menjadi pabrik pertama pengekspor telur landak laut atau yang sering disebut bulu babi.

Bagi sebagian orang, bulu babi adalah hama. Namun, bagi sebagian orang lainnya, telur bulu babi adalah makanan lezat.

Landak laut merupakan sumber pendapatan penting bagi pabrik itu, yang merupakan salah satu dari dua fasilitas yang mengekspor landak laut di negara bagian itu, dan satu dari tiga pabrik di tingkat nasional.

Pemilik pabrik, Chris Theodore diberi izin baru yang memungkinkan ia memanen lebih banyak landak laut tahun lalu dibanding sebelumnya, sehingga menggandakan produksi pabrik dari dua ton menjadi empat ton per hari.

Untuk memenuhi kebutuhan produksi, Theodore mempekerjakan 30 pegawai baru dari luar negeri.

“Mereka hampir melipatgandakan kapasitas produksi dan apa yang bisa kami lakukan. Ini sungguh fenomenal bagi bisnis itu sendiri,” kata manajer pabrik James Nye-Potts.

Peningkatan produksi itu membuat pabrik mampu mengekspor ke Hong Kong, China, dan Korea untuk pertama kalinya.

“Ini adalah pasar untuk restoran kelas atas yang kami targetkan,” kata Theodore.

Li Lim yang berasal dari Malaysia dan teman-temannya di kampung halaman penasaran dengan pekerjaan itu di pasar makanan laut yang mahal.

Pada perayaan Tahun Baru Imlek yang diadakan Lim baru-baru ini, telur landak laut menjadi menu utama.

Meski diincar oleh sebagian orang, banyak ahli biologi kelautan menganggap landak laut sebagai hama, karena hewan laut itu dengan giginya yang tajam, melalap keanekaragaman hayati penting, seperti rumput laut. [ps/jm]

Sumber: www.voaindonesia.com