News  

Biden Puji Pabrik Semikonduktor sebagai ‘Game Changer’ untuk Manufaktur Amerika

Presiden Joe Biden pada Selasa (29/11) mengunjungi fasilitas manufaktur semikonduktor senilai $300 juta di Michigan yang bertujuan untuk menciptakan 150 pekerjaan dan mengatakan AS “tidak akan disandera lagi” oleh negara-negara seperti China yang mendominasi industri tersebut.

“Alih-alih mengandalkan cip yang dibuat di luar negeri di tempat-tempat seperti China, rantai pasokan cip itu akan ada di sini di Amerika,” kata Biden kepada lebih dari 400 orang yang berkumpul untuk menyambutnya di fasilitas SK Siltron CSS di Bay City, di Michigan. Biden menyebut fasilitas tersebut sebagai “game changer” atau faktor penting yang mengubah situasi aturan permainan.

Perusahaan tersebut adalah bagian dari konglomerat Grup SK Korea Selatan, dan fasilitas tersebut akan membuat bahan untuk semikonduktor yang akan digunakan dalam kendaraan listrik.

Biden mengikat proyek tersebut langsung ke CHIPS dan Science Act, yang ditandatanganinya pada bulan Agustus lalu. CHIPS and Science Act adalah undang-undang federal Amerika Serikat untuk menyediakan dana sekitar $280 miliar untuk meningkatkan penelitian dan pembuatan semikonduktor di Amerika.

UU itu mencakup alokasi sekitar $52 miliar dana bagi perusahaan-perusahaan AS untuk pembuatan chip, yang digunakan untuk peralatan teknologi seperti smartphone, kendaraan listrik, peralatan, dan sistem persenjataan.

Biden juga mengatakan bahwa presiden China Xi Jinping menyatakan kekesalannya dengan undang-undang tersebut ketika kedua pemimpin itu bertemu di sela-sela KTT G20 di Bali, Indonesia.

“Dan dia sedikit kesal karena kami memutuskan untuk menjadi rantai pasokan. Perbedaannya adalah, kami akan membuat rantai pasokan itu tersedia di seluruh dunia.”

China telah menolak secara vokal undang-undang tersebut dan juga terhadap langkah yang diambil oleh pemerintah Amerika pada Oktober untuk memberlakukan kontrol pada ekspor chip, sebuah langkah yang dimaksudkan untuk menghalangi Tiongkok untuk mendapatkan teknologi sensitif itu. [lt/rs]

Sumber: www.voaindonesia.com