News  

Harga Gas Eropa Turun ke Level Terendah Sejak Invasi Rusia ke Ukraina

Harga grosir gas alam Eropa turun pada Senin (1/2/23) ke level terendah sejak Rusia menginvasi Ukraina, yang mendorong harga ke rekor tertinggi tahun lalu.

Musim dingin yang tidak parah memungkinkan negara-negara Eropa untuk mengurangi pasokan gas dari stok yang menumpuk untuk mengantisipasi pemotongan pasokan dari Rusia, yang merupakan pemasok utama Eropa sebelum perang.

Kontrak acuan Eropa untuk penyerahan masa depan gas TTF Belanda, melonjak ke rekor 345 euro per megawatt jam pada bulan Maret tahun lalu.

Namun, kini harga telah jatuh sejak saat itu, mencapai 73 euro pada Senin (2/1/23), turun 50 persen dari sebulan lalu dan level terendah sejak sebelum perang pada 21 Februari.

Ekspor raksasa gas Rusia Gazprom ke Uni Eropa dan Swiss turun 55 persen tahun lalu, kata perusahaan itu Senin (2/1/23).

Eropa sebelumnya merupakan pasar ekspor utama Gazprom, tetapi pasokan telah berkurang drastis karena pemberlakuan sanksi menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Negara-negara Eropa mengisi fasilitas penyimpanan gas masing-masing dan meluncurkan kampanye untuk mendorong konsumen menghemat energi selama musim dingin.

Tingkat penyimpanan Eropa mencapai 83 persen pada hari Senin (2/1/23), mengurangi kebutuhan untuk membeli lebih banyak gas untuk saat ini.

Uni Eropa telah berjuang untuk mencari sumber-sumber gas alam baru dalam upaya untuk mengurangi ketergantungannya pada pasokan Rusia.

Negara-negara UE juga telah mengadopsi mekanisme untuk membatasi harga gas alam, tetapi para analis mengatakan hal itu kemungkinan hanya akan berdampak terbatas pada penurunan harga yang dibayar oleh bisnis dan rumah tangga.

Para ahli telah memperingatkan bahwa suhu dingin pada musim dingin ini masih bisa membuat harga gas naik lagi. (lt/jm)

Sumber: www.voaindonesia.com