News  

Ikuti Jejak Fed, Bank of England Tak Naikkan Suku Bunga

Bank sentral Inggris, Bank of England, sudah tidak menaikkan suku bunga dalam hampir dua tahun setelah penurunan inflasi di Inggris yang tidak terduga meredam kekhawatiran akan laju kenaikan harga-harga.

Dalam perkembangan pada Kamis (21/9), tidak banyak orang memperkirakan dua hari yang lalu bahwa bank sentral Inggris mempertahankan suku bunga utamanya pada 5,25 persen, level tertinggi dalam 15 tahun. Ini melegakan jutaan pemilik rumah yang menghadapi bunga kredit pemilikan rumah (KPR) yang lebih tinggi.

Keputusan tersebut diambil tidak dengan suara bulat. Empat dari sembilan anggota Komisi Kebijakan Moneter memilih kenaikan suku bunga.

Bank-bank sentral di seluruh dunia tampaknya sudah mendekati akhir dari siklus menaikkan suku bunga secara agresif untuk mengekang ledakan inflasi yang dipicu bangkitnya pandemi COVID-19 dan perang Rusia di Ukraina. Bank sentral Amerika, Federal Reserve pada Rabu (20/9) tidak menaikkan suku bunga.

Yang jelas memengaruhi keputusan bank adalah berita pada Rabu bahwa inflasi pada Agustus secara tak terduga melambat menjadi 6,7 persen. Ini level terendah sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Namun, inflasi masih jauh di atas tingkat target bank sebesar 2 persen dan lebih tinggi dibandingkan negara-negara ekonomi utama Kelompok Tujuh lainnya.

Suku bunga yang lebih tinggi, yang mendinginkan perekonomian, tetapi menaikkan bunga pinjaman, membantu mendorong turun inflasi di seluruh dunia. Namun, bagi banyak pemilik rumah, imbas ini belum terasa.

Berbeda dengan di Amerika Serikat (AS), misalnya, sebagian besar pemilik rumah di Inggris mengunci suku bunga KPR hanya untuk beberapa tahun. Jadi, ketika masa KPR akan berakhir, mereka tahu bahwa mereka menghadapi cicilan yang lebih tinggi akibat kenaikan tajam suku bunga dalam beberapa tahun ini.

Swiss National Bank pada Kamis juga mempertahankan suku bunga tetap stabil. Tetapi pada hari yang sibuk bagi bank sentral di Eropa untuk bertindak, bank sentral Swedia dan Norwegia menaikkan suku bunga 0,25 persen.

Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) menetapkan suku bunga untuk 20 negara Uni Eropa pengguna mata uang euro. Pekan lalu, ECB mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunganya yang ke-10 berturut-turut mungkin adalah kenaikan yang terakhir. [ka/jm]

Sumber: www.voaindonesia.com