News  

Jokowi Ingin ASEAN Jadi Pusat Ekonomi Dunia

Dalam sambutannya di acara ASEAN Inter-Parliamentary Assembly Summit 2023, di Hotel Fairmont, di Jakarta, Senin (7/8), Presiden Joko Widodo mengungkapkan sebagai Ketua ASEAN, Indonesia menginginkan kawasan Asia Tenggara bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia. Menurutnya, ASEAN memiliki potensi besar untuk mewujudkan hal tersebut.

“Oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Asia Tenggara dianggap sebagai salah satu driver pertumbuhan ekonomi dunia. Sebagai Ketua ASEAN, Indonesia ingin menjadikan kawasan ASEAN tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia, sebagai epicentrum of growth,” ungkap Jokowi.

Menurut Jokowi, potensi besar ini juga didukung oleh tingkat kepercayaan pihak luar yang tinggi. Paling tidak, katanya, itu terlihat dari hasil survei tahun EU ASEAN Bussiness Sentiment terbaru yang melibatkan 600 perusahaan swasta di Uni Eropa yang baru saja dirilis pada 1 Agustus.

Presiden Jokowi dan Ketua DPR RI Puan Maharani berphoto bersama dengan anggota AIPA di Jakarta, Senin (7/8) (biro Setpres)

Menurut survei itu, sebanyak 63 persen menilai ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik, yang diiikuti oleh Republik Rakyat China (12 persen) dan India (delapan persen). Delapan puluh persen di antara mereka juga melihat ASEAN sebagai kawasan yang cukup penting, dan 84 persen ingin meningkatkan perdagangan dengan ASEAN.

“Survei tersebut menunjukkan bahwa trust, atau kepercayaan terhadap ASEAN sangat tinggi, dan tugas kita semua untuk menggunakan trust ini untuk membangun Asia Tenggara yang sejahtera. Itu semua membutuhkan dukungan parlemen ASEAN, kita semua perlu kerja keras agar harapan tersebut dapat terwujud. Sekali lagi, Piagam ASEAN dibuka dengan We the People, artinya kepentingan rakyat ASEAN di atas segala-galanya,” tegas Jokowi.

Untuk mewujudkan itu semua, kata Jokowi, integrasi ekonomi di kawasan harus diperkuat dengan berbagai langkah kongkret seperti penghapusan hambatan perdagangan antar sesama mitra ASEAN, dan peningkatkan kerja sama ekonomi yang setara dan saling menguntungkan.

Presiden Jokowi dan Ketua DPR RI Puan Maharani berphoto bersama dengan anggota AIPA di Jakarta, Senin (7/8). (biro Setpres)

Presiden Jokowi dan Ketua DPR RI Puan Maharani berphoto bersama dengan anggota AIPA di Jakarta, Senin (7/8). (biro Setpres)

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyatakan bahwa perdamaian dan stabilitas di kawasan tetap harus diupayakan dan diperjuangkan. Hal tersebut, katanya, menjadi salah satu faktor penting agar ASEAN kelak bisa menjadi pusat ekonomi dunia.

Senada dengan Jokowi, pengamat ekonomi dari Universitas Brawijaya Chandra Prananda mengatakan kawasan ASEAN memang memiliki potensi cukup besar untuk bisa menjadi pusat ekonomi dunia.

Selain potensi sumber daya alamnya yang melimpah ruah dan perekonomiannya yang cenderung stabil, kawasan ASEAN memiliki bonus demografi yang menguntungkan. “Artinya dari sisi seluruh kesamaan, dan potensi ekonomi, kita yakin bahwa ini akan jadi kekuatan ekonomi dunia baru beberapa tahun ke depan,” ungkap Chandra.

Menurutnya, salah satu konkret yang harus dilakukan guna mewujudkan ASEAN sebagai pusat ekonomi dunia adalah seluruh negara anggota ASEAN melakukan transformasi ekonomi, termasuk dengan memperkuat sektor industri.

Satu hal lain yang tak kalah penting, menurut Chandra, mempertahankan stabilitas politik di seluruh wilayah ASEAN.

Framework dari itu semua ya political stability. Sumber daya manusianya bagus, tapi perang terus ya gak mungkin jadi,” pungkasnya. [gi/ab]

Sumber: www.voaindonesia.com