News  

Kilang Solar dan Avtur Terbesar di Afrika Mulai Berproduksi

Kilang minyak terbesar di Afrika yang menghasilkan diesel dan avtur, yang dibangun oleh orang terkaya di benua tersebut, telah memulai produksinya, ungkap perusahaan itu pada Sabtu (13/1). Perusahaan yang mengelola kilang itu menyebut sebagai “hari besar bagi Nigeria.”

Kilang Dangote mampu mengolah minyak mentah sebanyak 650.000 barel per hari. Ketika beroperasi penuh nanti, Dangote dapat menjadi terobosan untuk membantu mengakhiri ketergantungan Nigeria pada impor bahan bakar.

Megaproyek yang dibangun oleh miliarder Nigeria Aliko Dangote itu sempat tertunda. Dongote mengatakan pihaknya berharap produk tersebut akan dipasarkan pada bulan ini. Namun tidak jelas kapan kilang tersebut akan mencapai kapasitas produksi secara penuh atau dapat memproduksi bensin.

Media lokal melaporkan kilang tersebut menempati lahan seluas 2.635 hektare di Zona Bebas Lekki di pinggir Kota Lagos dan menelan biaya sekitar $19 miliar.

Kilang Minyak Dangote di Lagos, pada 22 Mei 2023. (Foto: AFP)

“Dangote Petroleum Refinery telah memulai produksi solar dan bahan bakar penerbangan,” kata kelompok itu. “Ini adalah hari besar bagi Nigeria. Kami gembira mencapai tonggak penting ini.”

Meskipun Nigeria merupakan salah satu produsen minyak terbesar di Afrika dan perekonomian terbesar di benua itu, Nigeria hampir sepenuhnya bergantung pada impor bahan bakar dan solar karena kurangnya kapasitas pengilangan minyak.

Nigeria menukar minyak mentah senilai miliaran dolar dengan bensin yang kemudian dijual dengan harga subsidi selama bertahun-tahun untuk menjaga harga tetap murah di pasar domestiknya.

Impor dan subsidi bahan bakar menyebabkan terkurasnya devisa negara ketika Nigeria sedang berjuang menghadapi berkurangnya pendapatan minyak dan kekurangan mata uang asing.

Sejak menjabat pada Mei tahun lalu, Presiden Bola Ahmed Tinubu menghapus subsidi BBM yang sudah berlangsung lama. Ia juga menggunakan mata uang naira dalam reformasi ekonomi yang menurutnya akan menarik investasi asing dan membangun pertumbuhan jangka panjang. [ah/ft]

Sumber: www.voaindonesia.com