News  

Koalisi G7 Sepakat Patok Harga Minyak Rusia $60 per Barel

Negara-negara Kelompok Tujuh (G7) dan Australia pada Jumat (2/12) mengatakan mereka telah sepakat untuk mematok batas harga minyak mentah Rusia sebesar $60 per barel. Kesepakatan itu dicapai setelah anggota Uni Eropa berhasil memadamkan penolakan dari Polandia.

G7 dan Australia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa batas harga akan berlaku pada 5 Desember atau segera sesudahnya.

Negara-negara tersebut mengatakan mereka mengantisipasi bahwa setiap revisi harga akan mencakup bentuk pengecualian untuk memungkinkan transaksi yang sesuai diselesaikan sebelum perubahan.

“Koalisi Batas Harga juga dapat mempertimbangkan tindakan lebih lanjut untuk memastikan efektivitas batas harga,” bunyi pernyataan itu. Tidak ada perincian tentang tindakan lebih lanjut apa yang dapat diambil.

Pembatasan harga, ide G7, bertujuan untuk mengurangi pendapatan Rusia dari penjualan minyak. Kebijakan itu diharapkan juga akan mencegah lonjakan harga minyak global setelah embargo Uni Eropa terhadap minyak mentah Rusia mulai berlaku pada 5 Desember.

Warsawa telah menolak level harga minyak yang diusulkan karena masih melakukan evaluasi terhadap mekanisme penyesuaian untuk menjaga batas bawah harga pasar. Hal itu mendorong dalam negosiasi Uni Eropa untuk mendapatkan batas harga serendah mungkin untuk menekan pendapatan ke Rusia dan membatasi kemampuan Moskow dalam membiayai perangnya di Ukraina.

Duta Besar Polandia untuk Uni Eropa, Andrzej Sados, pada Jumat (2/12) mengatakan kepada wartawan bahwa Polandia telah mendukung kesepakatan Uni Eropa tersebut, yang mencakup mekanisme untuk menjaga batas harga minyak setidaknya 5 persen di bawah harga pasar. Pejabat AS mengatakan kesepakatan itu belum pernah terjadi sebelumnya dan menunjukkan tekad koalisi yang menentang perang Rusia.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan batas harga akan secara signifikan mengurangi pendapatan Rusia.

“Ini akan membantu kami menstabilkan harga energi global, menguntungkan negara berkembang di seluruh dunia,” kata von der Leyen di Twitter, menambahkan bahwa batas tersebut akan “disesuaikan dari waktu ke waktu” mengikuti perkembangan pasar.

Batas harga G7 akan memungkinkan negara-negara non-Uni Eropa untuk terus mengimpor minyak mentah Rusia melalui laut. Namun, akan melarang perusahaan pengiriman, asuransi, untuk menangani kargo minyak mentah Rusia di seluruh dunia, kecuali jika dijual kurang dari batas harga.

Sebuah kapal tanker berlabuh di terminal ekspor minyak di pelabuhan timur jauh Kozmino, Rusia, 28 Desember 2009. (Foto: AP)

Karena perusahaan pengapalan dan asuransi terpenting berbasis di negara-negara G7, batas harga akan membuat Moskow sangat sulit untuk menjual minyaknya dengan harga lebih tinggi.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan batas tersebut akan menguntungkan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah yang telah menanggung beban harga energi dan pangan yang tinggi.

Ketua komite urusan luar negeri majelis rendah Rusia mengatakan kepada kantor berita Tass pada Jumat (2/12) bahwa Uni Eropa membahayakan keamanan energinya sendiri. [ah/lt]

Sumber: www.voaindonesia.com