Setelah tertunda beberapa hari, para pemimpin Kongres AS Kamis pagi mengumumkan RUU anggaran bipartisan sebesar 1,1 triliun dolar AS untuk pertahanan, keamanan dalam negeri dan berbagai program lainnya. Ini memberi para legislator waktu kurang dari dua hari untuk mencegah penutupan sebagian kegiatan (shutdown) pemerintah.
DPR yang dikuasai fraksi Republik akan melakukan pemungutan suara mengenai paket tersebut, Jumat (22/3). Ini menyisakan waktu beberapa jam saja bagi Senat yang dikuasai fraksi Demokrat untuk mengesahkan paket enam RUU yang mencakup sekitar dua per tiga dari 1,1 triliun dolar AS pengeluaran pemerintah untuk tahun fiskal yang dimulai pada 1 Oktober.
“Enam RUU terakhir ini mewakili kompromi bipartisan dan kedua majelis,” kata dua perunding utama Senat, Patty Murray, anggota Demokrat, dan Susan Collins, anggota Republik dalam sebuah pernyataan.
“Dana itu akan diinvestasikan bagi masyarakat Amerika, membangun ekonomi yang lebih kuat, membuat komunitas kita aman, serta memperkuat keamanan nasional dan kepemimpinan global kita.”
Kantor Anggaran Kongres memperingatkan bahwa defisit dan utang AS akan meningkat pesat dalam 30 tahun mendatang, memperkirakan 34,5 triliun dolar AS utang nasional AS yang sekarang ini merupakan sekitar 99 persen dari PDB, dapat tumbuh dan meningkat menjadi 166 persen dari PDB pada tahun 2054.
Pemimpin fraksi mayoritas di Senat, Chuck Schumer dari partai Demokrat, mengatakan, ia “berharap” Kongres dapat menghindari shutdown jika anggota partai Demokrat dan Republik di Senat bekerja sama.
Jadwal yang ketat itu meningkatkan risiko setidaknya shutdown sebagian yang singkat setelah tenggat Jumat tengah malam, kecuali jika Schumer dapat mencapai kesepakatan dengan para anggota Republik di Senat untuk meloloskan RUU tersebut.
Ketua DPR Mike Johnson memuji apa yang ia sebut serangkaian kemenangan bagi fraksi Republik, mulai dari pengeluaran yang lebih tinggi untuk pertahanan dan keamanan perbatasan AS hingga pemangkasan dana AS untuk badan bantuan utama PBB yang memberikan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza.
“RUU alokasi anggaran tahun fiskal 2024 ini merupakan komitmen serius untuk memperkuat pertahanan nasional kita dengan membawa Pentagon untuk mengarah ke fokus misi utamanya,” kata Johnson dalam sebuah pernyataan yang dilansir besama dengan naskah legislasi itu.
Fraksi Demokrat mengatakan mereka memblokir beberapa legislasi kebijakan dan pemotongan yang diajukan fraksi Demokrat, dan memuji dana yang ditujukan untuk menurunkan biaya penitian anak, mendukung usaha kecil dan memerangi arus fentanil opiod.
Dua pekan silam, Kongres berhasil menghindari shutdown yang akan berdampak pada berbagai program pertanian, transportasi dan lingkungan
Naskah yang diungkapkan pada hari Kamis ini mengisi rincian prinsip kesepakatan antara Johnson dan Schumer, yang telah dijanjikan akan ditandatangani Presiden Joe Biden. [uh/ns]
Sumber: www.voaindonesia.com
