News  

Mulai 1 Januari Banyak Warga AS Bakal Dapat Kredit Pajak Mobil Listrik

Mulai 1 Januari 2023, banyak warga Amerika yang akan memenuhi syarat untuk mendapat potongan pajak hingga US$7.500 untuk membeli mobil listrik. Potongan pajak tersebut, bagian dari perubahan yang diberlakukan dalam Inflation Reduction Act, bertujuan mendorong penjualan mobil listrik dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Tetapi rumitnya persyaratan, termasuk soal di mana mobil dan baterai harus diproduksi untuk memenuhi syarat mendapatkan potongan pajak itu, menimbulkan keraguan apakah ada yang benar-benar menerima penuh US$7.500 tahun depan.

Departemen Keuangan sedang merilis lebih banyak informasi tentang mobil listrik mana yang memenuhi syarat dan bagaimana individu serta bisnis dapat mengakses potongan pajak itu mulai tahun 2023.

Untuk sedikitnya dua bulan pertama tahun depan, penangguhan aturan Departemen Keuangan soal tunjangan baru itu tampaknya akan membuat potongan pajak itu, untuk sementara, tersedia bagi semua konsumen yang memenuhi tingkat pendapatan dan batasan harga mobil listrik tertentu.

FILE – Kendaraan listrik terlihat sedang mengisi daya di sebuah pusat perbelanjaan di Emeryville, California, 10 Agustus 2022. (AP/Godofredo A. Vásquez, File)

Aturan baru itu juga memberikan potongan yang lebih kecil bagi mereka yang membeli mobil listrik bekas.

Merk-merk mobil listrik tertentu yang memenuhi syarat untuk mendapat potongan pajak yang diberlakukan sejak tahun 2010 lalu dan akan berakhir tahun ini, mungkin tidak memenuhi syarat untuk mendapat potongan pajak baru.

Sebagian model mobil listrik buatan Kia, Hyundai dan Audi, misalnya, tidak akan memenuhi syarat karena dibuat di luar Amerika Utara.

Potongan pajak baru, yang berlaku hingga tahun 2032, dimaksudkan untuk membuat mobil-mobil emisi nol terjangkau lebih banyak orang.

Warga Yang Ajukan Tunjangan Pengangguran Naik Sedikit Minggu Lalu

Data terbaru Amerika menunjukkan jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran hanya naik sedikit minggu lalu. Pasar tenaga kerja telah menjadi salah satu bidang ekonomi yang lebih kuat. Ini biasanya kabar baik dan telah membantu menciptakan benteng melawan resesi sementara bidang ekonomi lainnya melambat.

Pejalan kaki melewati lokasi kantor Departemen Tenaga Kerja Negara Bagian New York Kamis, 11 Juni 2020. (AP/Frank Franklin II)

Pejalan kaki melewati lokasi kantor Departemen Tenaga Kerja Negara Bagian New York Kamis, 11 Juni 2020. (AP/Frank Franklin II)

Ini juga membuat perjuangan Bank Sentral melawan inflasi menjadi lebih sulit, dan berarti kemungkinan harus tetap agresif, meningkatkan risiko bahwa kebijakannya dapat menyebabkan resesi.

Bank Sentral telah menaikkan suku bunga utamanya tujuh kali tahun ini dan diperkirakan akan terus menaikkan suku bunga pada tahun 2023. Suku bunga pinjaman utama, suku bunga dana federal, berkisar antara 4,25 persen dan 4,5 persen. Pembuat kebijakan Bank Sentral memperkirakan suku bunga akan mencapai kisaran lima persen hingga 5,25 persen pada akhir tahun 2023. Mereka memperkirakan tidak akan ada penurunan suku bunga sebelum tahun 2024. [em/ka]

Sumber: www.voaindonesia.com