News  

Panel Surya Terapung Mulai Populer di AS

Salah satu inovasi terbaru untuk membangkitkan listrik tanpa polusi adalah panel surya terapung (FPV). Panel-panel ini ditambatkan di wilayah perairan, termasuk di danau, waduk dan laut. Beberapa proyek di Asia menggunakan ribuan panel untuk membangkitkan listrik hingga ratusan megawatt.
Perkembangan awal FPV berjalan baik di Asia, karena sangat ekonomis diterapkan pada lahan terbuka yang bernilai tinggi untuk pertanian.

Proyek-proyek FPV bahkan semakin menarik sewaktu panel itu dapat dibangun di kawasan perairan yang berdekatan dengan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan jalur transmisi yang sudah tersedia, kata Sika Gadzanku, peneliti di Laboratorium Energi Terbarukan Nasional di Colorado.

“Di negara-negara yang banyak bergantung pada PLTA, ada kekhawatiran mengenai bagaimana kerjanya selama musim kemarau, misalnya. Dengan perubahan iklim, kami juga perkirakan akan semakin banyak kejadian cuaca yang lebih ekstrem. Karena itu, ketika kami berpikir mengenai kekeringan, ada peluang untuk menempatkan FPV sebagai opsi energi terbarukan lainnya. Alih-alih banyak bergantung pada PLTA, kini kita dapat menggunakan FPV dan mengurangi ketergantungan pada PLTA selama musim yang sangat kering, dengan menggunakan panel surya terapung.”

Panel surya dipasang di pembangkit listrik fotovoltaik terapung di sebuah danau di Haltern, Jerman, Jumat, 1 April 2022.(AP/Martin Meissner)

Sistem panel terapung memiliki manfaat lainnya; mengurangi paparan cahaya dan menurunkan suhu air, meminimalkan pertumbuhan ganggang yang berbahaya.

Bagi para pejabat di kota Windsor, di kawasan penghasil minuman anggur di California Utara, ini sangat menjanjikan.

Lima ribu panel surya kini mengepung di salah satu kolam air limbah Windsor.
Panel-panel surya terapung itu ramah lingkungan dan sesuai dengan anggaran Windsor, kata anggota dewan kota Deborah Fudge yang mendorong pelaksanaan proyek pembangkit listrik 1,78 megawatt dengan panel terapung itu, bukannya menempatkan panel surya di atas tempat bernaung mobil (carport). Ia mengatakan, panel-panel terapung itu menyediakan antara lain 90 persen daya yang diperlukan untuk semua operasi pengolahan air limbah di sana

Kota itu menyewa panel-panel surya terapung dari perusahaan yang juga memasangnya, yang membuatnya dapat menetapkan harga listrik untuk kontrak jangka panjang. Ini membuat Windsor membayar sekitar 30 persen biaya untuk daya yang sama yang mereka peroleh sebelumnya.

“Ini memudahkan kota mendapat persetujuan dari konstituen,” kata wali kota Windsor, Sam Salmon.
“Ini bukannya seperti kami berinvestasi untuk sesuatu yang tidak ada imbalannya. Kami bahkan mendapatkan imbalannya sewaktu kami berbicara sekarang, Dan kami akan mendapatkan imbalannya selama 25 tahun,” imbuhnya.

Dalam sebuah kajian pemerintah AS, ada hampir 25 ribu waduk buatan di seluruh Amerika yang cocok untuk menempatkan FPV. Panel-panel yang dipasang di seperempat area masing-masing waduk itu dapat membangkitkan hampir 10 persen energi yang dibutuhkan Amerika. [uh/ab]

Sumber: www.voaindonesia.com