News  

Pekerja Otomotif AS Masih Mogok, Tuntut Kenaikan Gaji 40%

Aksi mogok kerja yang dilakukan oleh para pekerja yang tergabung dalam serikat United Auto Workers (UAW) terhadap tiga produsen mobil terbesar di Amerika Serikat telah memasuki hari ketiga pada hari Minggu (17/9) tanpa adanya penyelesaian, meskipun perundingan serikat pekerja dengan General Motors akan dilanjutkan.

Sekitar 12.700 pekerja UAW melakukan aksi mogok di tiga pabrik, yang masing-masing dimiliki oleh Ford, Stellantis, dan General Motors (GM), dalam aksi buruh industri AS yang paling signifikan dalam beberapa dekade. Ini adalah pertama kalinya serikat pekerja UAW melakukan pemogokan secara bersamaan terhadap ketiga produsen mobil tersebut.

Serikat pekerja dan perusahaan tampaknya berbeda pendapat dalam mencapai kesepakatan baru, di mana produsen mobil menawarkan kenaikan gaji sekitar 20% dalam kurun kontrak 4,5s tahun, termasuk kenaikan segera sebesar 10%. Serikat pekerja sendiri menuntut kenaikan sebesar 40%.

Presiden UAW Shawn Fain mengatakan kepada jaringan televisi MSNBC, pada hari Minggu (17/9), bahwa kemajuan dalam perundingan berjalan lambat. Pembicaraan serikat pekerja dengan Stellantis dan Ford akan dilanjutkan pada hari Senin.

“Saya benar-benar tidak bisa mengatakan kami lebih dekat (dengan kesepakatan),” katanya. “Sangat disayangkan bahwa perusahaan tidak mengikuti saran kami untuk mulai melakukan tawar-menawar sejak awal pertengahan Juli.”

Ketika ia selanjutnya tampil pada acara “Face the Nation” di jaringan televisi CBS dan ditanya soal apakah para pekerja akan mogok di lebih banyak pabrik pada minggu ini, Fain mengatakan serikat pekerja “siap untuk melakukan apa pun yang harus kami lakukan.”

Presiden AS Joe Biden, yang telah mengisyaratkan dukungan terhadap upaya serikat pekerja, mengutus penjabat Menteri Tenaga Kerja Julie Su dan penasihat ekonomi Gene Sperling ke Detroit, pusat industri otomotif AS, untuk berbicara dengan UAW dan para produsen mobil. [lt/rs]

Sumber: www.voaindonesia.com