News  

Pendiri Platform Jual-Beli Mata Uang Kripto FTX Didakwa Lakukan Penipuan

Pemerintah Amerika Serikat mendakwa Samuel Bankman-Fried, pendiri dan mantan CEO platform jual-beli mata uang kripto FTX, dengan sejumlah tindak kejahatan keuangan pada Selasa (13/12). AS menuduhnya dengan sengaja menipu konsumen dan investor untuk memperkaya diri dan orang lain, sambil memainkan peran utama dalam kejatuhan perusahaan bernilai miliaran dolar itu.

Jaksa federal mengatakan, mulai tahun 2019, Bankman-Fried menyusun “sebuah skema dan kelicikan untuk menipu” pelanggan dan investor FTX. Ia secara ilegal mengalihkan uang mereka untuk menutupi pengeluaran, membayar utang dan mengikuti perdagangan saham berisiko di lembaga pengelola investasi miliknya, Alameda Research, serta membeli real estate mewah dan memberikan donasi politik dalam jumlah besar, kata jaksa saat membacakan dakwaan setebal 13 halaman.

Bankman-Fried, 30, ditangkap pada Senin (12/12) di Bahamas atas permintaan pemerintah AS, yang mendakwanya dengan delapan pelanggaran kriminal, mulai dari penipuan menggunakan teknologi, pencucian uang, hingga konspirasi untuk melakukan penipuan. Jika divonis bersalah atas semua dakwaan, Bankman-Fried – yang biasanya dijuluki “SBF” di kalangan pecinta kripto – dapat dipenjara selama puluhan tahun.

Dalam konferensi pers pada Selasa, Jaksa AS Damian Williams menyebutnya sebagai “salah satu penipuan terbesar dalam sejarah AS,” dan mengatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan dilakukan secepat mungkin. Ia mendesak siapa saja yang merasa menjadi korban dari skema yang dituduhkan itu untuk menghubungi kantornya.

Bankman-Fried jatuh terjerembap dengan cepat dari puncak industri mata uang kripto yang ia bantu bangun. FTX mendaftarkan kebangkrutan pada 11 November, ketika perusahaan itu kehabisan uang setelah pelanggannya beramai-ramai menarik uang mereka karena khawatir perusahaan itu akan pailit.

Sebelum bangkrut, ia dianggap banyak orang di Washington dan Wall Street sebagai anak berbakat di bidang mata uang digital, sebagai seseorang yang dapat membantu mengarusutamakan mata uang digital, yang sebagiannya dilakukan dengan bekerja sama dengan para pembuat kebijakan untuk menciptakan pengawasan dan kepercayaan terhadap industri itu.

Ia memiliki kekayaan senilai miliaran dolar – setidaknya di atas kertas – dan mampu menarik perhatian para selebritas seperti Tom Brady atau mantan politisi seperti Tony Blair dan Bill Clinton untuk mendatangi konferensi-konferensinya di resor-resor mewah di Bahamas. Ia menjadi subyek artikel-artikel profil media massa, dianggap sebagai pendukung utama kegiatan amal tepat sasaran yang biasa disebut dengan istilah “effective altruism,” dan memiliki pengikut berjumlah jutaan di Twitter.

Akan tetapi sejak kejatuhan FTX, Bankman-Field dan perusahaannya disamakan dengan pemodal dan perusahaan tercela lainnya, seperti Bernie Madoff dan Enron.

Dakwaan pidana terhadap Bankman-Fried dan “lainnya” di FTX diberikan menyusul sejumlah dakwaan sipil yang diumumkan Komisi Keamanan dan Dagang (SEC) dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi AS pada Selasa. SEC menuduh Bankman-Fried menipu para investor dan menggunakan uang mereka secara ilegal untuk membeli real estate atas nama dirinya dan keluarganya.

Otoritas AS mengatakan mereka akan mencoba mengambil kembali keuntungan finansial Bankman-Fried dari skema yang dituduhkan.

Pengacara Bankman-Fried, Mark S. Cohen, mengatakan pada Selasa bahwa ia tengah “meninjau dakwaan-dakwaan itu bersama tim hukumnya dan mempertimbangkan semua opsi hukumnya.” [rd/jm]

Sumber: www.voaindonesia.com