News  

Penyelidik Eropa akan ke Lebanon untuk Selidiki Kepala Bank Sentral 

Penyelidik Eropa akan berkunjung ke Lebanon bulan depan sebagai bagian dari penyelidikan atas kekayaan gubernur bank sentral Riad Salameh, kata seorang pejabat kehakiman Lebanon, Selasa (27/12).

Kepala bank sentral yang sudah lama menjabat, berusia 72 itu adalah salah seorang pejabat tinggi yang secara luas dituduh menyebabkan krisis ekonomi Lebanon yang belum pernah terjadi sebelumnya. Krisis di Lebanon ini dijuluki sebagai salah satu yang terburuk dalam sejarah global modern oleh Bank Dunia.

Pada bulan Maret, Prancis, Jerman, dan Luksemburg menyita properti dan membekukan aset senilai $130 juta dalam operasi besar terkait penyelidikan yang diluncurkan oleh penyelidik Prancis terhadap kekayaan pribadi Salameh.

“Para delegasi termasuk jaksa penuntut umum dan hakim investigasi dan jaksa keuangan dari Jerman, Luksemburg, dan Prancis akan tiba di Beirut antara 9 dan 20 Januari,” kata pejabat pengadilan Lebanon itu kepada kantor berita AFP.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk melakukan penyelidikan atas masalah keuangan terkait dengan Salameh, tambah pejabat itu, yang meminta agar tidak disebut namanya karena ia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Pihak berwenang di tiga negara Eropa itu memberi tahu jaksa penuntut umum Lebanon tentang niat mereka untuk menanyai “Salameh, pejabat di bank sentral Lebanon dan para kepala bank komersial,” kata pejabat itu.

Delegasi itu menurut pejabat belum meminta bantuan dari pengadilan Lebanon.

Libanon membuka penyelidikan atas kekayaan Salameh tahun lalu, setelah kantor kejaksaan tinggi Swiss meminta bantuan untuk menyelidiki dana lebih dari $300 juta yang diduga digelapkannya dari bank sentral dengan bantuan saudara laki-lakinya.

Pada bulan Juni, seorang jaksa Lebanon yang menyelidiki Salameh atas dugaan pelanggaran keuangan meminta agar dakwaan dikeluarkan terhadapnya berdasarkan temuan investigasi awal, kata seorang pejabat pengadilan pada saat itu.

Salameh dan saudara laki-lakinya telah berulang kali membantah melakukan kesalahan.

Salameh tetap memimpin Bank Sentral meskipun penyelidikan dan pengadilan Lebanon memberlakukan larangan perjalanan padanya. [my/jm]

Sumber: www.voaindonesia.com