Penelitian lembaga pemerhati kemiskinan the Urban Institute menemukan jumlah warga AS yang mengalami ketidaktahanan pangan mendekati 25%, meningkat 5% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini diduga akibat pukulan ganda dari tingginya laju inflasi dan berakhirnya tunjangan era pandemi.
Sumber: www.voaindonesia.com
Washington, DC — Fraksi Republik di Dewan Perwakilan Rakyat AS gagal meloloskan kebijakan anggaran belanja…
Jakarta (VOA) — Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menyebut ada sejumlah hambatan bagi upaya…
Dalam hitungan hari, pemerintah federal Amerika Serikat berpotensi terpaksa menghentikan sebagian operasinya, di mana kondisi…
Washington, DC — Ketua DPR AS Kevin McCarthy tampak optimistis Kamis (28/9) pagi setelah sebagian…
VOA — Di tengah cuaca terik dan angin laut berhembus, FA dan sekitar sepuluh kawannya…
Aplikasi milik perusahaan China Tik Tok, Kamis (28/9) menyesalkan keputusan pemerintah Indonesia melarang transaksi e-commerce…
