News  

Sambut Olimpiade Musim Panas 2028, LA Siapkan Taksi Terbang

Taksi terbang bukan fiksi ilmiah, melainkan sesuatu yang pasti akan segera terwujud. Paling tidak itu pendapat Wali Kota Los Angeles (LA), Eric Garcetty, yang pada pertengahan 2022 mendirikan lembaga nirlaba Urban Air Mobility Partnership.

Lembaga itu dikhususkan untuk mengembangkan taksi terbang dan menjadi wadah kerja sama perusahaan-perusahaan yang akan memproduksi kendaraan angkut udara, seperti Archer, Hyundai dan Overair.

Target mereka menyediakan kendaaran yang bisa dengan mudah mengirim sesorang atau sesuatu dari satu titik ke titik lain tanpa melalui jalan-jalan yang macet, sebelum penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas 2028. Perjalanan sejauh 26 kilometer dari Santa Monica ke pusat kota Los Angles dengan taksi terbang diprediksi hanya akan memakan waktu sembilan menit.

Overair yang berbasis di South Carolina sedang mengembangkan taksi terbang listrik yang disebut electric vertical take-off and landing vehicle (eVTOL) untuk proyek itu. Pada prinsipnya, kendaraan itu mirip helikopter mini yang bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal.

John Criezis, kepala Divisi Operasi Overair, sesumbar, kendaraannya akan merevolusi dunia transportasi. “Pesawat ini memiliki jangkauan terbang sekitar 222 kilometer, dan pada dasarnya dapat melayani wilayah LA yang luas. Pesawat kami memiliki ruang untuk bagasi serta lima penumpang. Kami pikir ini akan bagus untuk keluarga-keluarga yang mencoba melakukan penerbangan jarak jauh. Ini benar-benar akan mengubah cara orang membuat keputusan tentang cara mereka bepergian di daerah perkotaan,” jelasnya.

Taksi terbang listrik (electric vertical take-off and landing vehicle /eVTOL) produksi Overair yang berbasis di South Carolina. (VOA/videogra)

Sebetulnya tidak hanya LA yang bermbisi menyediakan taksi terbang. Kota-kota lain di berbagai penjuru Amerika juga telah menunjukkan minat pada taksi terbang, dengan tujuan mempersingkat waktu perjalanan menjadi hitungan menit.

Dallas, Texas, telah menjajaki kemungkinan membangun beberapa skyport atau bandara sangat kecil yang ditempatkan di dalam kota, termasuk di atas puncak gedung tinggi. Upaya ini dilakukan dalam rangka mengajak perusahan-perusahaan layanan transportasi dalam kota seperti Uber dan Lyft, untuk berinvestasi dan memanfaatkan perjalanan udara.

Respon masyarakat terhadap rencana pengadaan taksi terbang sangat beragam. Beberapa menyambutnya, dan menganggapnya sebagai tren masa depan yang tidak akan terhindarkan. Beberapa lainnya mengecam rencana itu karena dianggap membahayakan masyarakat yang berada di bawah jalur penerbangan, dan semakin memperlebar jurang perbedaan antara yang kaya dan yang miskin.

Gedalia Schorsch adalah salah satu warga Los Angeles yang keberatan. “Pikirkan soal pendaratan. Sepertinya kekacauan akan terjadi. Akan dibutuhkan zona untuk orang terbang dan zona untuk mendarat. Anda kan tidak bisa mendarat di mana saja. Kalau itu tidak diatur, tabrakan udara akan sering terjadi,” jelasnya.

Departemen Transportasi Los Angeles saat ini telah mulai membahas peraturan potensial menyangkut taksi terbang, dengan fokus pada tingkat kebisingan, dampak pada kualitas hidup, dan keselamatan secara keseluruhan bagi penumpang dan warga di bawah jalur penerbangan. [ab/uh]



Sumber: www.voaindonesia.com