News  

Serikat Pekerja Otomotif (UAW) Perluas Aksi Protes dengan Gaet Pekerja di Pabrik Truk Ford di Kentucky

Serikat Pekerja Otomotif atau United Auto Workers (UAW), pada Rabu (11/10), secara signifikan telah memperluas aksi mogok kerja terhadap tiga besar produsen mobil di Detroit, dengan menggaet para pekerja di pabrik truk besar Ford di Louisville, Kentucky, untuk ikut melakukan pemogokan.

Secara mengejutkan, sebanyak 8.700 anggota serikat pekerja meninggalkan pekerjaan mereka sekitar 18.30 waktu setempat, di pabrik Ford yang memproduksi kendaraan unggulan seperti truk pikap F-Series dan SUV besar.

Presiden UAW, Shawn Fain mengatakan dalam pernyataan bahwa serikat pekerja telah menunggu cukup lama, “namun Ford belum juga memberikan kesempatan” untuk berunding soal kontrak yang adil.

Ford menyebut perluasan aksi pemogokan itu “sangat tidak bertanggung jawab” namun menambahkan bahwa aksi itu tidak mengejutkan, mengingat pernyataan pimpinan UAW yang mengatakan bahwa mereka ingin membuat para pembuat mobil Detroit tertatih-tatih karena mengalami “kekacauan industri.”

UAW mulai melakukan aksi mogok kerja terhadap General Motors, Ford dan Stellantis pada tanggal 15 September, dengan pemogokan dimulai pada satu pabrik perakitan dari masing-masing perusahaan. Pekan berikutnya, serikat pekerja memperluas pemogok an ke 38 gudang suku cadang GM dan Stellantis. Seminggu kemudian mereka melakukan protes di pabrik perakitan Ford dan GM. Secara keseluruhan, sekitar 25.000 pekerja telah meninggalkan pekerjaan mereka di tiga pabrik mobil itu.

Pekan lalu, serikat pekerja melaporkan kemajuan dalam pembicaraan dan memutuskan untuk tidak menambah pabrik lagi yang mengikuti protes. Keputusan tersebut diambil menyusul GM yang setuju untuk memasukkan pabrik-pabrik baterai kendaraan listrik patungan ke dalam kontrak induk nasional, sebuah keputusan yang hampir menjamin bahwa pabrik-pabrik tersebut akan tergabung dalam serikat pekerja.

Sejak dimulainya aksi mogok kerja, ketiga produsen mobil di Detroit itu kurang lebih telah memberhentikan 4.800 pekerja di sejumlah pabrik yang tidak terdampak oleh aksi pemogokan tersebut. [ps/rs]

Sumber: www.voaindonesia.com