News  

Suriah, Iran Tandatangani Perjanjian Minyak dan Perdagangan Jangka Panjang

Presiden Iran dan Suriah, pada Rabu (3/5), menandatangani serangkaian perjanjian kerja sama jangka panjang di bidang perminyakan dan sejumlah sektor lainnya untuk meningkatkan hubungan ekonomi antara kedua sekutu itu.

Ebrahim Raisi dari Iran, memimpin delegasi ekonomi dan politik yang besar dan bertemu dengan rekannya dari Suriah, Bashar Al Assad, setelah mendarat di negara yang dilanda perang itu untuk kunjungan selama dua hari. Kunjungan tersebut merupakan lawatan pertama presiden Iran ke Damaskus sejak 2010.

Teheran telah menjadi pendukung utama pemerintah Assad sejak pemberontakan tahun 2011 berubah menjadi perang saudara besar-besaran dan telah berperan penting dalam mengubah gelombang konflik menjadi berada di bawah kendali Assad.

Iran telah mengirim puluhan penasihat militer dan ribuan pejuang yang didukung Iran dari seluruh Timur Tengah ke Suriah untuk berperang membantu Assad. Teheran juga telah menjadi jalur ekonomi bagi Assad, dengan mengirimkan bahan bakar dan pinjaman bernilai miliaran dolar.

Pasukan pemerintah Suriah telah merebut kembali kendali atas sebagian besar negara itu dalam beberapa tahun terakhir, dengan bantuan dua sekutu utamanya—Rusia dan Iran.

Dengan pemerintah negara-negara Arab yang pernah menganjurkan kejatuhan Assad sekarang perlahan-lahan menebus kesalahan dengan Damaskus, Iran tampaknya berharap untuk menuai hasil dukungannya selama puluhan tahun dari presiden Suriah. Iran mengharapkan investasi dan peluang ekonomi untuk membantu meringankan perekonomiannya sendiri yang sedang terpuruk. [my/rs]

Sumber: www.voaindonesia.com