News  

Tesla Mulai Penjualan di Thailand

Tesla pada Rabu (7/12) meluncurkan penjualan perdana di Thailand dengan menawarkan Model 3 dan Model Y yang populer, dengan harga khusus sehingga dapat bersaing dengan rivalnya seperti BYD China.

Perusahaan itu menggelar pameran gemerlapnya di mal Siam Paragon Bangkok.

Pembelian online telah dimulai, di mana rencana pengiriman kendaraan pada para pembeli akan dilakukan pada kuartal pertama tahun depan.

Pasar Asia Tenggara dengan lebih dari 600 juta konsumen semakin menjadi fokus para pembuat mobil yang ingin memperluas penjualan mereka, terutama kendaraan listrik.

Tesla mengatakan kendaraan buatannya akan memiliki sistem navigasi satelit terbaru dan fitur lain seperti pembaruan perangkat lunak over-the-air.

Sebuah kendaraan listrik Tesla di pameran Auto Shanghai di Shanghai, China, 20 April 2021. (Foto: REUTERS/Aly Song)

Tesla menjual Model 3 Long Range dan Performance. Sementara Model Y dijual dalam tiga versi untuk menarik setiap kelompok konsumen.

Tesla mengatakan harga kendaraan listriknya akan berkisar antara $50-70 ribu – atau sekitar Rp750 juta hingga Rp1,1 miliar.

Calon Pembeli Menilai Harga Tesla Lebih Rendah dari Perkiraan

Seorang calon pembeli di Thailand, Wit Wongngamdee. mengatakan kepada Associated Press, “harganya jauh lebih rendah dari yang kami perkirakan. Soal layanan purna jual, saya tidak terlalu khawatir karena suku cadang mobil listrik ini tidak terlalu rumit dibanding mobil bermesin yang mudah terbakar.”

Tesla mengatakan akan membuka Pusat Layanan dan Stasiun Supercharger pertama di Thailand pada Maret 2023, dan berencana memiliki sedikitnya 10 pengaturan di negara itu tahun depan.

Selain Tesla dan BYD-China, Nissan Motor Co juga menjadikan Thailand sebagai pusat kendaraan listrik di kawasan itu. Mercedes juga mengatakan akan mengumumkan penjualan kendaraan terbaru EQS460+ dalam waktu dekat.

Pakar otomotif di Auto Life Thailand, Nithi Thuamprathom, mengatakan peluncuran Tesla kemungkinan akan memberi dorongan besar bagi pasar kendaraan listrik di Thailand, yang sebagian besar karena harga yang kompetitif dan nilai merknya yang merupakan keunggulan dibanding pembuat mobil China seperti BYD. “Sulit dipercaya bahwa Tesla mengumumkan harga model termurahnya sebesar $50 ribu – atau sekitar Rp750 juta,” ujarnya. “Itu merupakan harga mobil Jepang dengan mesin yang mudah terbakar atau mesin hybrid. Ini akan membuat perubahan besar di pasar.”

Meskipun demikian Thailand tetap menjadi lahan kendaraan berbahan bakar bensin, solar dan LPG; bahkan ketika jaringan stasiun pengisian daya nasional berkembang pesat.

Menurut Statista Mobility Market Outlook, dibanding tahun 2002 penjualan batere kendaraan listrik di Thailand pada tahun 2007 diproyeksikan hampir tiga kali lipat, yaitu mencapai lebih dari 7.400 unit. [em/jm]

Sumber: www.voaindonesia.com