News  

UMKM Muslimah Siap Garap Produk Halal untuk Pasar Dunia

Perhimpunan Saudagar Muslimah Indonesia atau PERSAMI dalam sebuah webinar, baru-baru ini mendorong komunitas perempuan Islam atau muslimah lebih aktif berpartisipasi menguatkan benteng ekonomi umat melalui usaha mikro kecil dan menengah UMKM. Ketua Umum PERSAMI, Siti Nur Azizah Ma’ruf mengatakan pengembangan difokuskan pada produk halal karena menurutnya berbagai profesi muslimah bisa menjadi kunci pemberdayaan ekonomi dan terus membangun jaringan atau sosiopreneurship. “Kualitas seorang muslimah ditentukan daya kreasi, daya saing dan daya juangnya,” tegas Nur Azizah.

Lebih lanjut Azizah menjelaskan Persami sebagai wadah pemberdayaan perempuan telah telah membentuk enam program pengembangan produk halal, yang mencakup : perluasan akses pemasaran di jaringan digital, rumah inovasi produk halal, produk pangan berasal dari bahan baku lokal di tiap daerah, hingga membentuk jaringan pemasaran produk di tingkat global.

“Persami tengah merintis jalan untuk membangkitkan ekonomi lokal yang halal menuju kompetensi global. Kini, Persami juga sudah tersebar di banyak provinsi, dan membangun jejaring di banyak negara. Targetnya supaya Indonesia jadi pusat produk halal dunia,” kata Ketua Umum Persami Siti Nur Azizah Ma’ruf.

Untuk itu PERSAMI menggandeng sejumlah Kementerian terkait mengangkat UMKM Muslimah dalam mengembangkan produk halal. Kementerian Perindustrian dan sejumlah kedutaan Indonesia di dunia ikut mendorong pemasaran produk halal tersebut.

Kementerian Perindustrian Dukung Perluasan Produk Halal oleh UMKM Perempuan

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Dody Widodo mengatakan UMKM sangat erat kaitannya dengan partisipasi kaum perempuan. Ini dapat mendorong pengembangan industri di daerah dengan memanfaatkan sumber daya setempat dan potensi kelompok perempuan di daerah tersebut, tambah Dody.

Sekjen Kementerian Perindustrian, Dody Widodo memaparkan materi peta jalan industri halal di Indonesia pada webinar kegiatan PERSAMI, Selasa (11/10). (VOA/ Yudha Satriawan)

“Artinya ini penting sekali, khususnya bagi Indonesia ini di mana ibu-ibu menjadi pendorong UMKM yang dimiliki saudagar Muslimah sekaligus menjadi penggerak dan motor utama dari pembangun ekonomi industri di Indonesia,” ungkap Dody.

Kementerian Perindustrian mencatat sektor industri makanan dan minuman menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Pada triwulan II – 2022 sektor ini tumbuh 3,68 persen dalam setahun (year on year) dan berkontribusi pada PDB industri pengolahan nonmigas sebesar 38 persen.

Dody mengatakan anggota Persami diharapkan mampu mendorong pertumbuhan industri kecil menengah (IKM) di Tanah Air, karena dari sebanyak 4,4 juta IKM, 47,32 persen atau sebanyak 2 juta di antaranya merupakan pengusaha IKM perempuan.

Tahun 2022 ini Kementerian Perindustrian kembali menggelar Indonesia Halal Industry Awards (IHYA). Penghargaan itu untuk memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan yang berperan aktif serta berinovasi di bidang pengembangan industri halal nasional. [ys/em]

Sumber: www.voaindonesia.com